Oleh : dr.Dominika Wangguay,Mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Cenderawasih
Survei Mawas Diri adalah salah satu metode penting yang digunakan dalam perencanaan kesehatan berbasis masyarakat (PHBM). Melalui survei ini, masyarakat diikutsertakan dalam proses identifikasi masalah kesehatan di lingkungan mereka, sehingga keputusan yang diambil dalam upaya perbaikan kesehatan dapat lebih tepat sasaran. Di Puskesmas Manimeri, survei mawas diri berperan besar dalam menggali permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat serta memberikan data yang akurat untuk merumuskan kebijakan dan program kesehatan yang relevan.
Apa itu Survei Mawas Diri?
Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengenali kondisi kesehatan mereka sendiri. Dalam konteks puskesmas, survei ini memungkinkan masyarakat untuk lebih memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mereka dan lingkungan sekitarnya. Hal ini memberikan wawasan tentang pola penyakit, kebiasaan hidup, akses layanan kesehatan, serta masalah sosial yang berhubungan dengan kesehatan.
Manfaat Survei Mawas Diri dalam Perencanaan Kesehatan Berbasis MasyarakatMemberdayakan MasyarakatSurvei Mawas Diri di Puskesmas Manimeri memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses perencanaan kesehatan. Dengan melibatkan mereka dalam pengumpulan data, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap perbaikan kondisi kesehatan di lingkungan mereka. Partisipasi aktif ini juga mengarah pada peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola masalah kesehatan.
Identifikasi Masalah Kesehatan yang Tepat Sasaran.Data yang diperoleh melalui survei ini lebih relevan karena berasal langsung dari masyarakat yang merasakan dampak kesehatan tersebut. Hal ini memudahkan petugas puskesmas dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang paling mendesak, seperti penyakit menular, kekurangan gizi, atau masalah kesehatan lingkungan. Dengan demikian, puskesmas dapat merencanakan intervensi yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan lokal.
Peningkatan Akses Layanan Kesehatan Survei Mawas Diri membantu puskesmas memahami seberapa besar akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang ada. Dengan mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, seperti jarak yang jauh, kurangnya informasi, atau masalah biaya, puskesmas dapat merancang program yang lebih tepat sasaran untuk mengatasi masalah aksesibilitas.P
Penyusunan Program yang Responsif terhadap Kebutuhan Masyarakat.Dengan data hasil survei, Puskesmas Manimeri dapat merancang program kesehatan yang lebih responsif terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, jika survei menunjukkan tingginya prevalensi penyakit pernapasan, maka puskesmas dapat fokus pada edukasi tentang pola hidup sehat, pemberian vaksin, atau penyuluhan tentang pencegahan penyakit tersebut.
Peningkatan Kualitas Data dan Perencanaan Kesehatan.Survei Mawas Diri membantu dalam pengumpulan data yang lebih akurat dan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Dalam perencanaan kesehatan berbasis masyarakat, kualitas data sangat penting untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan akan berdampak maksimal. Dengan data yang akurat, perencanaan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tepat waktu.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Mawas Diri di Puskesmas Manimeri.
Persiapan dan Sosialisasi.
Sebelum survei dilaksanakan, penting untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tujuan dan manfaat dari kegiatan ini. Puskesmas Manimeri dapat mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, kelompok kader kesehatan, atau menggunakan media lokal untuk menyebarkan informasi mengenai survei.
Pengumpulan Data
Survei dilakukan melalui wawancara atau kuesioner yang diberikan kepada masyarakat. Data yang dikumpulkan mencakup informasi tentang status kesehatan, pola hidup, penyakit yang umum terjadi, akses terhadap fasilitas kesehatan, serta faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan.
Analisis Data
Setelah data terkumpul, puskesmas akan melakukan analisis untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang paling utama dan prioritas penanganannya. Analisis ini harus melibatkan berbagai pihak, seperti tenaga medis, tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
Perencanaan dan Implementasi Program.
Berdasarkan hasil survei, puskesmas menyusun program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Program tersebut dapat berupa kampanye kesehatan, pelatihan kader kesehatan, penyuluhan gizi, atau perbaikan sarana kesehatan di wilayah tersebut.
Evaluasi dan Pemantauan
Setelah program dijalankan, penting untuk melakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut berhasil mengatasi masalah kesehatan yang diidentifikasi. Pemantauan berkelanjutan diperlukan agar program dapat disesuaikan dengan perkembangan kondisi kesehatan masyarakat.
Kesimpulan
Survei Mawas Diri adalah alat yang sangat berguna dalam perencanaan kesehatan berbasis masyarakat, terutama di Puskesmas Manimeri. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengumpulan data, puskesmas dapat merancang program-program kesehatan yang lebih tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan lokal. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam survei ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan mereka dalam mengelola masalah kesehatan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting bagi puskesmas untuk terus memanfaatkan survei mawas diri sebagai bagian dari strategi perencanaan kesehatan yang berkelanjutan, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berdaya.