Bintunipos.com,– Permasalahan utama para petani di Teluk Bintuni terkait dengan Irigasi, pemasaran hasil Panen dan serta perhatian Pemerintah untuk mengelola pada sektor Pertanian di Kabupaten Teluk Bintuni.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Teluk Bintuni, Abraham Inanosa panen bersama Petani Waraitama di Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (05/03).
Dijelaskan Inanosa bahwa pengairan untuk sawah para petani belum maksimal,sehingga mempengaruhi hasil panen. Bendungan yang berada di Kampung Tuarai apabila dikelola dengan baik maka dapat mengaliri sawah-sawah di Banjar Ausoi dan Waraitama sekitar 120 Hektare.Namun bendungan itu belum dapat di manfaatkan dengan baik.
Untuk itu sesuai dengan peraturan pemerintah di Kementerian PUPR No. 14 tahun 2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi, pada Pasal 11 (1) Pemerintah daerah kabupaten/kota mempunyai wewenang dan tanggunjawab melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota.
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh bupati/walikota.
Inanosa mengharapkan agar Bapak Bupati Teluk Bintuni untuk mengambil suatu kebijakan sehingga kita bisa mengambil alih kewenangan itu, terkait dengan sawah di bawah seribu Hektare. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kita dalam mengatasi permasalahan di tingkat petani, Cepat, Tepat untuk Petani “ Ujar Abraham
Dijelaskan Abraham selain persoalan diatas ,petani juga mengalami permasalah terkait pemasaran hasil tani menjadi kendala bagi para petani, permasalah itu antara lain: Kesinambungan Produksi, Rendahnya kemampuan Tawar-menawar Petani, Kurang tersedianya Informasi Pasar.
Jaringan Pemasaran, serta Rendahnya kwalitas Produksi. Oleh karena itu di butuhkan campur tangan Pemerintah Daerah untuk membantu petani dalam memasarkan hasil panen para petani, khususnya petani Teluk Bintuni.terang Inanosa (***)