Bintunipos.com – Sebayak 20 kepala Kampung di wilayah dataran Moskona Kabupaten Teluk Bintuni resmi dilantik Yohanis Manibuy sebagai Bupati Teluk Bintuni periode 2025/2030.Pelatikan sejumlah kepala kampung tersebut berlangsung di aula kampung (05/12).
Pelantikan para kepala kampung di wilayah dataran Moskona ini meliputi kepala kampung dari Distrik Merdey, Distrik Biscoop, dan Distrik Masyeta.
Di Distrik Merdey, kepala kampung yang dilantik adalah Anejero, Merieb, Mogroms, Morombuy, Meyeta, Mengerba, Meikeisefeb, Meyom, Meyetga, dan Merdey. Pelantikan mereka dituangkan dalam Keputusan Bupati Teluk Bintuni Nomor 100.3.3.2/015.
Untuk Distrik Biscoop, kepala kampung yang dilantik meliputi Jahabra, Ibori, Meyembru, Eniba, Mowitka, dan Meyorga, berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/016.
Sementara di Distrik Masyeta, empat kepala kampung dilantik, yakni Masyeta, Mestofu, Kali Biru, dan Mesomda.
Pada kesempatan itu Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy mengatakan, pemerintahan kampung merupakan satuan pemerintahan paling kecil, yang memiliki peran sangat strategis dalam memastikan kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
“Di sinilah negara diuji melalui kemampuan pemerintah kampung untuk menjadi solusi atas persoalan nyata yang dihadapi warganya. Kualitas kepemimpinan di tingkat kampung sangat menentukan keberhasilan pembangunan secara keseluruhan. Karena itu, kepala kampung memegang tanggung jawab penting untuk menghadirkan pemerintahan yang bekerja, birokrasi yang melayani, serta program-program yang menjawab kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat, dan bermakna,” ujar Anisto.
Disamping itu, kepala kampung dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang baik, memahami tata kelola pemerintahan, serta mampu menyusun perencanaan pembangunan yang terukur dan berpihak pada kebutuhan warga, serta menjalankan setiap program secara efektif, tepat sasaran, dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Ucarnya.
Distrik yang berada di wilayah pegunungan Teluk Bintuni, kondisi geografis yang berbukit dan terjal, keterbatasan akses transportasi, serta jarak antar-kampung yang jauh seringkali memperlambat mobilitas masyarakat dan distribusi pelayanan pemerintah. Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, jaringan komunikasi, pendidikan, dan kesehatan masih sangat membutuhkan perhatian serius agar dapat menjangkau seluruh warga secara merata.
Selain itu, dinamika sosial budaya yang beragam, pertumbuhan ekonomi yang belum merata, serta keterbatasan kapasitas aparatur kampung turut menjadi hambatan dalam mempercepat pembangunan. Tantangan inilah menuntut kepemimpinan kepala kampung yang tangguh, inovatif, dan mampu memaksimalkan potensi lokal untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah pegunungan memperoleh manfaat pembangunan yang setara dengan wilayah lainnya.
Kepada para kepala kampung yang baru saja dilantik, Anisto mengucapkan selamat menjalankan amanah masyarakat dan berpesan, agar para kepala kampung menjadi pelayan masyarakat yang tanggap dan solutif, dapat mengelola pemerintahan kampung khususnya birokrasi dan keuangan secara transparan, akuntabel, dan terpercaya, serta membangun kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan.
Bupati Anisto mengatakan, pemerintahan kampung merupakan struktur pemerintahan terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kepala kampung memegang tanggung jawab penting untuk menghadirkan pelayanan yang bekerja dan birokrasi yang melayani,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelantikan dilakukan secara objektif dan transparan sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola pemerintahan kampung pungkasnya.(***)









